Monday, October 3, 2011

Sedikit Cerita Tentang Kebahagiaan :D

Si Bijak adalah satu dari sekian orang yang paling berpengaruh di desa sukamaju. Di desa tersebut, si Bijak adalah tempat orang curhat segala masalah. Setiap warga yang curhat dengan si Bijak pasti selalu pulang dengan tersenyum bahagia. Sehingga, si Bijak pun dipercaya orang yang paling berbahagia dan membahagiaan di desa sukamaju.



Ketenaran si Bijak sudah dikenal di desa - desa lain, sehingga seringkali dia mendapatkan tamu dari desa lain. Bahkan, beberapa orang dari ibukota pun datang dan meminta saran kepadanya.

Kemudian, di suatu hari yang biasa dengan cuaca yang biasa - biasa saja, datanglah seorang Bule dari negeri antah berantah, ingin datang meminta nasihat dari si Bijak. Maka berceritalah si Bule dengan berapi - api.

"Wahai sang Bijak, aku ko' rarely dapet happiness dalam hidup yach??". Kata sang Bule dengan berapi - api, tentunya dengan aksen Cinta Laura. Sesuatu banget. #ehsalah

"Hmm. memangnya menurut kamu, kenapa kamu belum menemukan kebahagiaan?", tanya Bijak kepada Bule tersebut.

"Yaah, aku selalu merasa ada yang minus, selalu merasa ada yang belum ku dapatkan untuk menjadi people yang bahagia sepenuhnya", si Bule menjelaskan dengan kepalanya sedikit tertunduk.

Kembali si Bijak bertanya kepada Bule tersebut, "Apakah yang menurutmu kurang sehingga membuatmu tidak bisa berbahagia?"

"Itulah yang aku masih confused. Aku orang kaya, istri ada tiga, rumahku besar bertingkat tiga, dengan anak - anak yang sehat dan sejahtera. Mobilku ada tujuh, dengan merek dari BMW sampai dengan Daihatsu. Helikopterku sepuluh, pesawat jetku paling baru diantara yang buluk - buluk, dan uangku berjuta - juta milyar dollar. Apa yang aku inginkan di dunia ini, tinggal kujentikkan tanganku maka datanglah ia. aku bisa memenuhi kebutuhanku, apapun itu. walaupun begitu, aku tidak bahagia! Apa yang terjadi denganku?" Jawab si Bule dengan ngos - ngosan, karena kalimat tadi hanya dikatakannya dalam satu kali tarikan nafas.

"Omong - omong, kamu bawa uang sekarang?" Kembali tanya Bijak kepada si Bule, sambil mengabaikan si Bule yang ngos - ngosan.

"Tentu saja, untuk apa?"

"Aku akan memanggil keluarga miskin di sekitar sini, dan berikanlah uangmu kepada mereka. Oke?"

"Enak saja! Ini uang hasil kerja kerasku! Tidak mau aku berikan secara cuma - cuma kepada mereka!" Jawab si Bule dengan lantang.

"Kamu mau bahagia, tidak?" Tanya si Bijak kembali.

Walaupun terpaksa, dengan berat hati si Bule menerima permintaan si Bijak. Kemudian, dikumpulkanlah 10 keluarga paling miskin dari desa sukamaju.

Pada saat itu, si Bule berpikir. Betapa beruntungnya dia. Dia mendapatkan pakaian yang bagus, rumah yang kokoh, fasilitas yang mewah, dan keluarga yang sehat dan sejahtera. Sementara di depannya terlihatlah 10 keluarga dengan pakaian lusuh, kusam, badan kurus, anak berpenyakit, dan kurang makan. Tanpa disadari, si Bule merasa sangat beruntung sekali dia ada di posisinya saat ini.

Kemudian, diberilah 10 keluarga miskin tadi uang sebesar 1 Milyar Dollar. 10 Keluarga tadi pun sangat terharu mendapatkan rezeki yang begitu banyak, tangis bahagia 10 keluarga tersebut tanpa sadar membuat si Bule menangis haru.

Setelah 10 keluarga terkaya tersebut pulang, bertanyalah si Bijak kepada Bule, "Bagaimana, apakah kamu merasakan kebahagiaan?"

"Sepertinya iya" Jawab si Bule.

"Aku baru sadar, bahwa sebenarnya kebahagiaan itu didapat dengan dua cara. Pertama, bersyukur atas apa yang kita miliki sekarang. Masih banyak orang - orang yang yang strata, status, dan ekonominya di bawah aku. Masih banyak orang - orang yang nasib makannya untuk esok hari belum jelas. Aku adalah golongan yang beruntung dimana aku diberkahi kesehatan, keuangan yang berkecukupan, dan atap untuk melindungiku dari cuaca. Sementara mereka tidak memiliki apa yang aku miliki saat ini."

"Kedua, berbagilah atas apa yang aku miliki. Dengan berbagi, aku bisa membantu orang lain untuk menjadi sepertiku. Dengan berbagi, aku bisa melihat senyum bahagianya. Ketika aku melihat mereka bahagia, aku pun bahagia.", Jawab si Bule dengan semangat baru.

"Baguslah kalau begitu, kamu sudah mendapatkan kunci untuk berbahagia" Jawab si Bijak.

Kemudian, si Bule puas sekali ketika keluar dari rumah si Bijak. Si Bijak pun mengantarkan si Bule sampai pintu depan rumahnya. Sebelum pulang, si Bule bertanya : "Hei, Bijak. Bagaimana agar kebahagiaanku bertambah secara terus menerus?"

Jawab si Bijak dengan halus, "Bersyukur dan bersedekahlah, maka nikmatmu akan ditambah".

Kemudian, si Bule pulang dengan wajah yang berseri dan bahagia. Sekali lagi, si Bijak telah membuat orang lain menjadi bahagia.

No comments:

Post a Comment

komentarilah sebuah post dengan pikiran yang matang. :)